Tahun 2022 Baru-Baru ini, Astra International Mencetak Pertumbuhan Penjualan Mobil Mencapai 17,37 Persen

LiputanBMR.com, Nasional – Pada tahun 2022 ini, PT Astra International Tbk (ASII) mencatat pertumbuhan penjualan mobil dua digit, hal ini terjadi atas pemulihan ekonomi dan peluncuran model baru.

Dilihat dari data yang ada, Penjualan mobil PT Astra International Tbk mencapai 574.198 unit semasa tahun 2022. Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan mobil mencapai 17,37 persen dari periode 2021 sebesar 489.209 unit.

Dari data yang ada, merek penjualan disumbangkan dari Toyota+Lexus mencapai 332.443 unit pada 2022. Penjualan merek Toyota+Lexus juga naik 12,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya 296.740 unit.

Selain itu, Diikuti Daihatsu yang mencatat penjualan 202.665 unit pada 2022. Penjualan mobil dari merek tersebut tumbuh 18,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 202.665 unit. Selanjutnya kontribusi penjualan Isuzu sebesar 36.646 unit pada 2022. Penjualan mobil merek tersebut naik 37,58 persen dari periode 2021 sebesar 26.636 unit.

Lalu kontribusi penjualan dari UD Trucks mencapai 1.993 unit pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 660 unit.Penjualan tersebut melonjak 66,8 persen. Selanjutnya kontribusi penjualan Peugeot mencapai 451 unit pada 2022, atau tumbuh 112,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya 265 unit.

Di sisi lain, penjualan low cost green car (LCGC) mencapai 139.845 unit pada 2022. Penjualan LCGC melesat 22,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 114.034 unit.

PT Astra International Tbk masih mempertahankan pangsa pasar mencapai 55 persen pada 2022. Sementara itu, pangsa pasar LCGC Astra mencapai 75 persen.

Adapun sepanjang Desember 2022, penjualan mobil Astra mencapai 55.113 unit atau naik 7,19 persen dari periode Desember 2021 sebesar 51.414 unit.

Head of Corporate Communications PT Astra Internationals Tbk, Boy Kelana Soebroto menuturkan, sepanjang 2022, penjualan mobil Astra dan nasional mencatat pertumbuhan tertinggi sejak munculnya pandemi COVID-19 pada 2020.

Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh semakin membaiknya roda perekonomian Indonesia serta meningkatnya daya beli masyarakat. “Sejumlah peluncuran model baru dan dukungan pemerintah juga menjadi faktor pendukung tingginya penjualan mobil pada tahun lalu,” kata dia dalam keterangan tertulis.

Perseroan berharap pasar mobil pada 2023 ini akan tetap positif di tengah isu pelemahan ekonomi global.

Pada perdagangan Jumat, 13 Januari 2023, saham ASII naik 1,87 persen ke posisi Rp 5.450 per saham. Saham ASII dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 5.375 per saham.

Saham ASII berada di level tertinggi Rp 5.500 dan terendah Rp 5.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.203 kali dengan volume perdagangan 550.683 saham. Nilai transaksi Rp 297,4 miliar.

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III 2022. Pertumbuhan kinerja laba dan pendapatan tersebut dinilai didorong pemulihan ekonomi dan harga komoditas.

PT Astra International Tbk (ASII) meraup pendapatan Rp 221,35 triliun hingga September 2022. Pendapatan bersih perseroan naik 32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 167,40 triliun.

Pendapatan tersebut mendorong laba bersih naik 56 persen menjadi Rp 23,33 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,97 triliun. Adapun laba bersih sebelum keuntungan nilai wajar atas investasi pada GOTO naik 49 persen menjadi Rp 22,24 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,97 triliun.

Beban pokok pendapatan perseroan naik 29,68 persen dari Rp 131,14 triliun hingga September 2021 menjadi Rp 170,07 triliun hingga September 2022. Laba bruto bertambah 41,4 persen menjadi Rp 51,27 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,25 triliun.

Dengan melihat kondisi tersebut, laba bersih per saham naik 56 persen menjadi Rp 576 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 370.

Astra International membukukan ekuitas Rp 237,86 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 215,61 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 174,15 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 151,6 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 412,01 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 367,31 triliun.

(**/Red)

 

Check Also

Konsisten Implementasi Budaya K3 PLN UID Sulutenggo Gelar Inspection Day

Liputanbmr.com, Manado –  Dalam rangka Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2024, PT …