LiputanBMR.com, PATI – Budaya minum jamu tradisional merupakan warisan leluhur yang sampai saat ini masih dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia. Seperti yang dilakukan TNI satgas TMMD ke 101, sembari menunggu persiapkan upacara punutupan esuk hari, Rabu [03/04]
Budaya minum jamu dapat membentuk karakter kesehatan
masyarakat untuk peduli terhadap kesahatan.
Dengan minum jamu tradisional secara rutin merupakan cara untuk memelihara kesehatan diri dengan cara mudah, murah, aman serta efektif.
Sertu M. Rifai anggota Koramil 19/Gabus yang tergabung dalam Satgas TMMD Kodim Pati, saat berangkat kerja menyelesaikan pembangunan rumah tidak layak huni [RTLH] di Desa Godo Kecamatan Winong, setiap pagi selalu minum jamu yang jual Kusmitri (34) warga RT 06 RW 01 Dukuh Jetak Desa Angkatan Lor Kecamatan Tambakromo.
Dikatakan M. Rifai, penelitian ilmiah membuktikan bahwa jamu tidak semata-mata mengikuti cara kedokteran konvensional. Jamu sebagai bagian dari budaya yang memiliki kekhasan, kekuatan dan ciri tersendiri yang terkait dengan nilai dan kepercayaan,” katanya.
Jamu juga turut berperan dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat dan menurunkan pembiayaan kesehatan. Masyarakat menerima jamu sebagai salah satu cara pengobatan yang terbukti secara ilmiah dan menjadikan jamu dipercaya di kalangan masyarakat Indonesia khususnya Jawa yang merupakan perbekalan kesehatan dalam pelayanan kesehatan formal.
“Pengembangan jamu mengikuti arus modernisasi terwadahi melalui saintifikasi jamu,” pungkasnya.
(Wono/Jasm)