LiputanBMR,Internasional-Sebanyak 224 jenazah menjadi korban tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat maskapai Rusia, Kogalymavia di kawasan pegunungan terpencil dekat kota pantai Al Arish, Sinai Utara. Tim investigasi dari beberapa negara diterjunkan mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat itu.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (1/11/2015), para peneliti dari Rusia, Jerman dan Perancis terbang menuju Mesir untuk menginvestigasi jatuhnya pesawat penumpang A321 Airbus bernama Metrojet itu. Termasuk tim dari Mesir sendiri.
Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail bersama sejumlah jajaran kementerian Mesir sudah meninjau lokasi jatuhnya pesawat untuk melihat langsung suasana di lokasi, termasuk proses evakuasi yang berlangsung oleh tim SAR dan tentara dari Mesir.
Seorang petugas penyelamat Mesir menyebut pesawat patah menjadi dua keping. Patahan kecil di ujung ekor terbakar dan patahan yang lebih besar menghantam sebuah batu besar. Tampak ekor pesawat bertuliskan ‘Metrojet’ hancur dan bagian lainnya menjadi puing-puing di lokasi pegunungan yang cukup luas.
Seorang pejabat keamanan di tempat kejadian mengatakan banyak dari korban meninggal itu terikat sabuk pengaman di kursi mereka. Anehnya, saat proses evakuasi banyak ponsel berserakan berdering. Tak sedikit juga jenazah yang sudah tidak dikenali akibat hancurnya pesawat lantaran jatuh dari ketinggian 9.400 meter.
Sementara itu, keluarga korban sudah berkumpul untuk memberikan diidentifikasi DNA-nya untuk dicocokkan dengan jenazah. “Kami sedang menunggu ahli forensik untuk mengambil sampel DNA kami. Sejauh ini kami tidak memiliki informasi apapun,” ucap salah seorang keluarga korban.
Belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat itu. Meski ada spekulasi yang klaim bahwa pesawat ditembak jatuh oleh militan ISIS sebagai bentuk protes intervensi Rusia di Suriah, namun kabar tersebut dibantah. Pesawat itu jatuh saat lepas landas dari Bandara Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir pada Sabtu (31/10) pukul 05.51 waktu setempat menuju St Petersburg, Rusia.
Sumber : Detik News
Editor : Octav