LIPUTANBMR.COM, INTERNASIONAL– Resesi seks tengah melanda Negara Jepang, tercatat sejak tahun 2020 tingkat kelahiran anak menurun drastis, sehingga suatu kelak diprediksi berpotensi menjadi negara tanpa penghuni.
Fenomena ‘Resesi Seks’ yang tengah melanda negeri Sakura tersebut, selain ditandai turunnya angka kelahiran anak, juga dibarengi penutupan ribuan sekolah akibat tak adanya pendaftaran murid baru.
Dilansir dari Reuters akhir pekan kemarin, dua siswa asal Desa Ten – ei, yakni Eita Sato, dan Aoi Hoshi yang merupakan satu-satunya lulusan terakhir di SMP Yumoto. Dimana diketahui sekolah tersebut telah berdiri sejak 76 tahun silam.
“Kami mendengar desas-desus tentang penutupan sekolah di tahun kedua kami, tetapi saya tidak membayangkan itu akan benar-benar terjadi. Saya terkejut,” kata Eita, Senin (24/4/2023).
Menyikapi krisis Resesi Seks tersebut, Perdana Menteri Fumio Kishida., menjanjikan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran termasuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak.
Data statistik Jepang menyebutkan tahun 2022, depopulasi menurun hingga 800.000 penduduk, sehingga disebut – sebut merupakan fakta baru dengan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Akibatnya banyak sekolah umum terpaksa ditutup.
Data pemerintah menyebutkan bahwa sekitar 450 sekolah ditutup setiap tahun. Antara tahun 2002 dan 2020, hampir 9.000 sekolah telah ditutup.
Di Desa Ten-ei sendiri pada tahun 1950, hanya memiliki penduduk kurang dari 5.000, dengan kategori usia dibawah 18 tahun hanya berkisar 10%. Nakmun berkat dukungan pertanian dan manufaktur, sehingga mengalami meningkat melebihi 10.000 penduduk.
Akan tetapi dari tahun ke tahun depopulasi kembali terjadi. Akibat ketidaknyamanan dan keterpencilan daerah yang mendorong penduduknya keluar dari wilayah, ditambah lagi akibat bencana 11 Maret 2011, yang oleh pembangkit nuklir Fukushima Dai-ichi yang berjarak kurang dari 100 km (62 mil), sehingga mengakibatkanTen-ei menderita beberapa kontaminasi radioaktif yang telah dibersihkan.
Diketahui Otoritas Ten-ei sendiri akan membahas penggunaan kembali gedung sekolah, untuk dijadikan kilang anggur atau museum seni.
Sumber: CNBC
Penulis: Deli Mamonto