Kepala Dinkes Boltim Sebut Pengadaan Alkes Penunjang Akreditas Puskesmas

LiputanBMR com, BOLTIM – Serapan Program Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menjelang akhir tahun 2019 mencapai 60 persen terealisasi.

Hal ini pun terus di genjot Dinas Kesahatan guna memaksimalkan target serapan. Terutama dalam pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) sebagai penunjang akreditas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Kepala Dinas Kesehatan, Eko Marsidi mengatakan ada banyak program yang diturunkan lewat Dana DAK disetiap Puskesmas. Menurut Eko, dari program yang turun itu lebih dominan pengadaan Alkes.

“Dari kegaiatan DAK yang turun memang paling banyak itu Alkes. Masih banyak pelayanan disetiap puskes itu membutuhkna alkes untuk diperuntukan di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Puskesmas Pembantu (Pustu),” katanya.

Eko menjelaskan, apa yang tertuang dalam Permenkes 75 tahun 2014 yaitu Puskesmas salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan Nasional.

“Sehingga kami tentunya memprioritaskan kebutuhan dari pada Puskesmas, guna memberikan kenyaman dalam pelayanan dimasyarakat yang ditunjang dengan kelengkapan alkes serta sarana dan prasaran kesehatan,” terangnya.

Lanjutnya, dalam Permenkes 75 juga mengatur soal pengadaan alkes, misalnya alkes apa yang boleh di beli dan apa yang tidak boleh dibeli. Mana kewenanganya dianggarkan oleh Dinkes atau Rumah Sakit,” jelas Eko.

Ia menambahkan, selain memberikan pelayanan kesehatan yang nyaman di masyarakat kelengkapan alkes juga adalah faktor penunjang akreditas puskesmas, “Semua yang menjadi kebutuhan Puskesmas adalah bentuk penunjang akreditas. Sebab, hingga saat ini baru Puskesmas Tutuyan yang naik ke Madya, sementara yang lain baru penilaian dasar akreditas,” beber Eko. (Ryan)