Bupati Boltim Terima Penganugerahan Gelar Adat Sebagai Tule Molantud

LiputanBMR.com, BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar, SH di anugrahkan gelar adat ‘Tule Molantud’ atau Pemimpin Nokodotol Nokorakup, Nokolintak, Bo’Nokoanga’kon Totabuan Pomukaan (Bahasa Mongondow, red) oleh para Tokoh Adat se- Bolaang Mongondow Raya (BMR) di kediamanya, Desa Togid, Senin (20/07).

Penganugrahan gelar adat tersebut digelar oleh Pemerintah dengan menghadirkan sejumlah tokoh adat dari empat etnis di BMR serta jajaran pejabat di lingkup Pemerintah Boltim, para camata dan seluruh Kepala Desa atau Sangadi se – Boltim.

Pada momentum tersebut, Bupati lewat sambutanya tak lupa menyampaiakan rasa syukur. Karena menurutnya, dapat bersilaturahmi dan bertatap muka dengan para tokoh adat dan tokoh masyarakat dari empat etnis dari suku Bolaang Monogondow, berkumpul bersama dengan rasa persaudaraan dengan tujuan mulia untuk memelihara, melestarikan, dan mengembangkan budaya serta adat Bolaang Mongondow.

Bupai mengatakan, hari ini saya mendapat kehormatan dari masyarakat Bolaang Mongondow umumnya, dan masyarakt Boltim khususnya yang menganugerahkan gelar adat budaya Bolaang Mongondow ‘Tule Molantud’.

“Tentunya gelar adat ini, pada hakekatnya saya persembahkan kepada seluruh masyarakat yang ada di Bolaang Mongondow dan Boltim,” tuturnya.

Lanjut Bupati, keragaman suku bangsa dengan tradisi dan budaya yang khas dan unik, harus kita jadikan sebagai pilar-pilar keunggulan dalam menghadapi persaingan diera global sekarang ini.

“Dari nilai-nilai keunggulan dan budaya positif dari warisan nenek moyang kita, merupakan kearifan lokal yang memang harus diapresiasi, lestarikan, dan kita pelihara serta kita sumbangkan bagi peradaban dunia. Sangatlah penting pengembangan tradisi budaya, ditengah budaya global yang semakin mengemuka. Kita harus dapat memilih budaya yang tepat, juga sesuai dengan karakter jati diri bangsa dan daerah kita,” jelas Bupati.

Masyarakat Bolaang Mongondow memiliki budi pekerti yang luhur, budaya yang mulia, tradisi yang bersendi religi serta terkenal dengan sikap dan pola hidup yang ‘Mo’oaheran Bo Mobobahasa’an (saling santun dan menghormati-red).

“Kita tidak boleh membiarkan budaya yang kita banggakan ini, tergerus oleh budaya global. Harus memiliki identitas dan jati diri. Selain itu, saya mengajak kepada masyarakat untuk tetap teguh memegang tradisi budaya, yang sekaligus menjadi ujung tombak dalam pelestarian kebudayaan daerah kita,” tegas Bupati.

Diakhir sambutanya, Bupati kembali memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat dan seluruh lembaga adat atas anugerah gelar adat yang telah diberikan kepada saya hari ini.

“Atas penganugrahan gelar adat ini, saya ucapkan terima kasih serta apresiasi kepada 4 etnis yang ada di Bolaang Mongondow Raya yakni etnis Mongondow, etnis Bintauna, etnis Kaidipang Besar serta etnis Bulango. Semoga anugerah gelar adat ini, dapat memberi dan mendorong serta memotivasi tekad, semangat serta dharma bakti saya dalam memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat bangsa dan negara tercinta ini,” ucap Bupati. (Adv)

Check Also

Penutupan Latihan Kader I bersama HMI Komisariat Guru Bangsa dan Pena Ekonomi Cabang Kisaran

Tanjung balai, Liputanbmr.com – Wali Kota Tanjungbalai, H. Waris Tholib, menghadiri penutupan Latihan Kader I …