LiputanBMR,Nasional-Program Bela Negara dinilai bisa menjadi solusi bagi pemuda Indonesia di tengah belitan problem hidup mereka.
“Pemuda kita masih punya masalah sama diri mereka sendiri,” kata Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Indonesia (UI) Sonny Harry saat diskusi ‘Pemuda dan Bela Negara’ di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/11/2015).
“Pendidikan rendah, angka perkawinan dini yang tinggi. 10 Persen perempuan menikah di bawah umur 16 tahun. Sosok Indonesia seperti apa nantinya, bisa dilihat dari umur median. Indonesia saat ini umur median-nya 28 tahun. Harusnya energik dan semangat,” imbuh dia.
Karena itu, kata dia, program Bela Negara dapat menjadi solusi 60 persen bagi mereka di usia produktif. Jumlah sebesar itu bisa menjadi penggerak pembangunan negara. Mengingat, ancaman non-militer di era sekarang ini begitu kuat.
“Ancaman non-militer menjadi sangat kuat. Perang ekonomi sekarang anak muda kita belum siap untuk itu. Ketahanan negara harus diperkuat lewat cinta Tanah Air,” ucap Sonny.
Dia menjelaskan, pemuda Indonesia saat ini belum cukup punya bekal untuk menghadapi isu non-militer. Misalnya isu masalah teritorial dan ketahanan Indonesia terhadap negara lain.
Dengan mengikuti program Bela Negara, para pemuda menurut dia akan memiliki bekal untuk menghadapi segala tantangan itu di masa depan.
“Ekspresi cinta Tanah Air itu macam-macam. Pemuda Indonesia 70 persen itu cuma lulus maksimal tingkat SMP. Kalau cinta Tanah Air, kesejahteraan menjadi prasyarat awal. Kalau tidak terpenuhi akan menjadi unsecure (tak aman),”tandas Sonny.
Sumber : Liputan6.com