Bahaya..!!, Cara Mandi yang Salah, Bikin Kamu Cepat Tua

LiputanBMR.com, Nasioanal – Berapa kali Anda mandi dalam sehari? Para ahli kesehatan menganjurkan dua. Namun bukan itu yang akan kita bahas, melainkan lebih kepada bagaiman cara Anda mandi agar mendapat manfaat yang optimal.

Mandi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh. Mandi tidak hanya sekedar menyirami tubuh dengan air. Beberapa pakar kesehatan bahkan sepakat jika mandi dilakukan dengan cara yang salah akan sangat merugikan bagi kesehatan.

Berikut kesalahan-kesalahan cara mandi sebagaimana dilansir sixwise.com.

Mandi Pakai Air Panas

Pada musim penghujan seperti ini, mandi menggunakan air panas barangkali merupakan favorit banyak orang. Namun karena cuaca terlalu dingin orang tidak menyadari jika air yang digunakan terlalu panas untuk kulit. Akibatnya kulit akan mengering sehingga mudah terkena iritasi.

Para ahli kemudian menyarankan agar menggunakan air yang suam-suam kuku alias sedikit hangat. Itupun diimbau untuk tidak dilakukan secara terus-terusan.

Kamar mandi termasuk kategori ruangan lembab. Biasanya bakteri dan virus akan mudah berkembang di suasana yang lembab. Oleh karena itu, para ahli mengimbau untuk rutin membersihkan bak mandi, lantai, dinding, bahkan tirai kamar mandi.

Penelitian menunjukkan, 80 persen kuman yang ditemukan di tirai kamar mandi adalah keluarga sphingomonads dan methylobacteia yang bisa memicu infeksi saluran kemih, pneumonia atau radang paru dan abses atau luka di usus.

Saat berendam dengan air panas yang mengandung kaporit pori-pori kulit akan melebar, uap klorin bisa masuk dan terserap dalam jumlah lebih banyak. Mengingat permukaan kulit yang terlibat kontak dengan air saat mandi sangat luas, konon klorin yang terserap tubuh bisa 100 kali lebih banyak dibandingkan kalau airnya terminum.

Kaporit dalam air hangat faktanya lebih mengejutkan, efek negatif kaporit terhadap tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit

Beberapa hasil penelitian menunjukkan ada banyak bahan berbahaya yang sering ditemukan dalam produk-produk perawatan tubuh seperti Bisphenol A (BPA) dan triclosan. Bahan-bahan itu sering dikaitkan dengan kanker, diabetes bahkan kegemukan. Untuk itu jangn sembarangan memilih sabun. Agar lebih amannya, sebisa mungkin pilih sabun atau gel mandi dengan sesedikit mungkin bahan tambahan.

 

Sumber : Liputan6.com

Check Also

Tahun 2023 PLN Genjot Infrastruktur Kelistrikan, Kapasitas Listrik Nasional Capai 72.976,30 Megawatt

LIPUTANBMR.COM,JAKARTA – PT PLN (Persero) terus menggencarkan pembangunan infrastruktur kelistrikan secara masif demi mendukung pertumbuhan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *