Orang Tua Murid Keluhkan Tidak Ada Pemberitahuan Menyuntikkan Vaksin Pada Anak SD

LiputanBMR.com, Kotamobagu – Kegiatan yang diadakan oleh sekolah SD Kristen X Kota Kotamobagu  yaitu  BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang akan diselenggarakan pada Jumat (27/11), menimbulkan reaksi protes orang tua murit

Hal ini, disebabkan Tidak adanya pemberitahuan kepada orang tua murid terlebih dahulu, sehingga disesalkan oleh beberapa orang tua murid yang tidak bisa mendampingi anak-anaknya ,Meskipun tiap tahun diadakan program Imunisasi Anak di Sekolah, ” tetapi berulang kali ini kami selaku orang tua tidak ada pemberitahuan dan mendapatkan penjelasan mengenai Program BIAS ini” orang tua murit yang enggan di tuliskan namanya.

Menurut kepala sekolah Janjte Lumi Spd mengatakan ” yang melatarbelakangi pihak sekolah tidak memberitahukan para wali murid  adalah rendahnya kepercayaan orang tua untuk mengijinkan anaknya di imunisasi di sekolah, karena kegiatan serupa pernah dilakukan banyak siswa yang tidak hadir sedangkan ini adalah program pemerintah pusat ” tandas Kepsek

lebih lanjut Orang tua murid mengatakan sudah seharusnya sebelum dilakukan imunisasi biasanya pihak sekolah mengirimkan surat untuk ditandatangani orang tua sebagai tanda menyetujui bahwa anaknya akan di Imunisasi dan ada sosialisasi yang diberikan oleh seorang dokter

Harus menjelaskan secara lengkap latar belakang dan tujuan diadakannya BIAS di seluruh SD/MI se-Indonesia, dengan lengkap pula menjelaskan mengenai Penyakit Difteri, Tetanus dan Campak, dari penyebab, gejala hingga penjelasan pentingnya dilakukan Imunisasi Dasar Lanjutan ini.

Di berikan ruang sesi tanya jawab agar terungkap apa yang menjadi sebab sedikitnya orang tua yang mengijinkan anaknya untuk di Imunisasi.

  1. Orang tua ragu dengan kualitas Vaksin yang akan diberikan kepada anak, bahkan ada yang secara terus terang mengatakan bahwa takut vaksin yang diberikan sudah kadaluarsa atau tidak layak digunakan
  2. Orang tua hawatir dengan efek samping dari pemberian imunisasi dasar lanjutan ini, khawatir anak yang tadinya sehat menjadi sakit setelah dilakukan imunisasi.Menjawab kehawatiran orang tua, dokter pun menjelaskan mengenai keamanan dari vaksin yang digunakan untuk program BIAS ini, bahkan menurutnya Pemerintah Kota Kotamobagu harus  menganggarkan dana lebih untuk membeli alat penyimpanan vaksin di Puskesmas agar membantu para petugas dapat melakukan kontrol dengan baik kondisi vaksin, apakah masih layak digunakan atau tidak.

    Selain itu, dalam pelaksanaannya, dokter meyakinkan bahwa mereka akan memperhatikan kondisi anak sebelum dilakukan imunisasi, bila anak sedang dalam kondisi tidak sehat ataupun mengalami ketakutan maka imunisasi akan ditunda dan orangtua dapat mengantar anak ke Puskesmas yang ditunjuk melakukan program BIAS untuk

    Dan tampaknya perlu dilakukan sosialisasi kepada orang tua murid agar mau memanfaatkan program ini dengan baik dan memahami program ini.

 

 

Peliput    : David Wullur

Check Also

Terkait Kuota Anak Asuh Tahun 2024, Kusnadi: Dalam Tahap Pendataan

LIPUTANBMR.COM,KOTAMOBAGU – Dinas Pendidikan (Disdik) Kotamobagu dalam tahap melakukan pendataan pengisian kuota tambahan program Anak …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *