LiputanBMR.com – Insomnia merupakan masalah tidur yang paling umum dijumpai. Kesulitan tidur selama berhari-hari atau jangka panjang akan menyebabkan kurang tidur yang memengaruhi kesehatan tubuh maupun mental.
Sedikitnya, ada 5 dampak buruk insomnia bagi kesehatan seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
- Meningkatkan kecemasan
Insomnia membuat seseorang lebih muda cemas atau khawatir terhadap sesuatu. Akibat kurang tidur, hormon kortisol yang dikenal dengan hormon stres akan semakin meningkat.
Detak jantung dan tekanan darah tinggi juga meningkat. Mengatasi stres bisa menjadi salah satu cara mencegah insomnia.
- Marah tanpa alasan
Menurut ahli gangguan tidur, Profesor Throne, kurang tidur benar-benar dapat memengaruhi kesehatan otak. Penelitian menunjukkan, orang yang insomnia cenderung akan sangat sensitif sehingga mudah marah denga hal-hal yang sepele, dan suasana hatinya kurang positif.
Menurut beberapa ilmuwan, kondisi itu terjadi karena kurang tidur mempengaruhi amigdala, bagian otak yang terkait dengan emosi.
- Kerusakan kulit
Ketika tidur, tubuh juga akan memperbaiki sel-sel dan jaringan kulit. Jadi, bila kurang tidur akibat insomnia dapat merugikan kesehatan kulit karena produksi kolagen menurun. Akibatnya, penuaan akan lebih cepat terjadi pada kulit. - Keinginan makan berlebih
Sejumlah penelitian menemukan kaitan antara insomnia dengan kegemukan. Ternyanya, kurang tidur bisa memicu seseorang merasa lapar
Sebuah studi 2012 menunjukkan kurang tidur meningkatkan hormon ghrelin yang memberikan sinyal rasa lapar. Selain itu, orang yang insomnia cenderung memilih makanan yang asin dan manis saat lapar.
- Sulit konsentrasi
Insomnia juga dikenal berdampak buruk bagi fungsi kognitif. Contohnya, menjadi sulit berkonsentrasi sehingga meningkatkan risiko kecelakaan saat mengemudi. Kurang tidur juga membuat otak terasa lelah yang membuat seseorang tak mampu berpikir dengan baik.
Penulis | : Dian Maharani |
Editor | Redaksi LBc |
Sumber | : Telegraph |