LiputanBMR.com, BOLTIM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolaang Mogondow Timur (Boltim) merilis data terbaru jumlah penanganan kriteria Covid-19 di Kabupaten setempat. Dalam data tersebut teridentifkasi satu diantaranya merupakan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinkes Boltim, Eko Marsidi bahwa benar PDP yang ditemui merupakan warga Desa Tutuyan. Seorang Perempuan berusia 45 Tahun tersebut, sedang menjalani perawatan di RSUP Prof Kandouw Manado. “Pasien dirawat di RS Kandouw sekarang, Sudah di SWAB kita menunggu hasil mudah – mudahan pasien Negatif,” ujarnya, Rabu (29/04) malam.
Eko mengungkapkan, pasien tersebut diriwayatkan mengalami penyakit bawaan yang merupakan gejala beresiko seperti pneumonia dan hipertensi. “Jadi yang menetapkan itu RS kandouw teriformasi pasien memang sudah sering melakukan pemeriksaan rutin di Manado karna penyakit bawaan,” ungkapnya.
Terkait hal itu, pihak medis Dinkes Boltim sudah melakukan upaya surveilans yang merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
“Yang jelas kita akan lakukan surveilans, untuk mengetahui siapa yang kontak fisik dari interaksi pasien. Sementara ini baru empat yang ada kontak erat dengan pasien, dua kontak ringan dan dua kontak berat,” jelas Eko.
Ia menambahkan, ke empat orang tersebut belum bisa dipublikasi, mengingat akan muncul stigma dimasyarakat. Namun demikan, ke empat orang itu, ditindaki dengan isolasi mandiri.
“Itu belum bisa kita sampaikan. Kita lakukan secara tertutup, sambil menunggu hasil, karena hal ini kita bagaimana masyarakat tidak mengucilkan mereka maupun keluarganya. Sekarang mereka kita minta jangan keluar nanti makan kita tanggung,” kata Eko menerangkan.
Ia pun mengharapkan masyarakat jangan menimbulkan kepanikan. Segala upaya akan dimaksimalkan selain juga kembali kemasyaraakt yang rutin menjalankan protokol Kesehatan.
“Masyarakat Boltim jangan panik, semua seperti apa langkah upayah pencegahan ini agar kita selalu sehat dan mampu melawan wabah dengan menghindar, serta rutin mengutamakan kesehatan,” imbuhnya.
Tak hanya itu, ia juga tengah mengusulkan ke Bupati untuk membatasi akses keluar masuk dengan waktu tertentu. “Saya sudah usulkan untuk pembatasan waktu penjagaan disetiap perbatasan, minimal di malam hari sudah ditutup akses masuk Boltim,” tutupnya.
Menanggapi persoalan ini, Bupati Sehan Landjar meghimbau Tim Gugus Tugas yang terlibat untuk selalu waspada dalam aktivitas di dalam daerah, terutama wilayah yang teridentifikasi.
“Saya ingatkan kembali masyarakat Boltim untuk membatasi aktifitas di luar daerah jika tidak terlalu penting dan khususnya seluruh yang terkait dalam gugus tugas untuk selalu waspada. Kontak fisik sementara ditelusuri, sambil menunggu hasil dari makasar. Semogah pasien Negatif,” singkat Bupati menghimbau. (R)