LiputanBMR.com, BOLTIM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kembali mengantongi data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) setelah sebelumnya dikabarkan satu orang sedang menjalani perawatan secara intens di RSUP Prof Kandouw Manado.
Dari data update Dinkes tersebut tercatat kriteria PDP menjadi tiga orang. Namun, satu diantaranya dikabarkan meninggal dunia. Seorang Kakek berinisial DM berusia 61 tahun meninggal setelah masuk daftar PDP saat dirawat di RSUP Kandow, merupakan warga Desa Bulawan Satu, Kotabunan.
Satu diantaranya lagi wanita berusia 29 Tahun, berinisial HM berdomisili di Desa Modayag, Kecamatan Modayag, sementara menjalani perawatan di RS Pobundayaan, Kotamobagu, ditetapkan sebagai PDP.
Meskipun demikian, Kepala Dinkes Boltim Eko Marsidi mengungkapkan belum ada hasil tes secara SWAB dari kedua pasien tersebut. Menurut dia, pasien yang meninggal tidak ada notifikasi perjalanan keluar daerah.
“Perlu di informasikan kedua masih berstatus PDP belum ada hasil SWAB menyatakan positif. Namun satu diantaranya meninggal dunia saat menjalani penanganan medis. Pasien keduanya tidak memiliki riwayat perjalanan,” ujarnya, Kamis (30/04).
Sementara, Bupati Boltim Sehan Landjar, SH yang cukup kenal dengan Almarhum turut prihatin atas kabar duka tersebut. Bupati menyatakan, bahwa Almarhum sudah lama mengindap penyakit dalam yang ia derita dan ditetapkan PDP oleh pihak Rumah Sakit (RS) yang melakukan penanganan medis karna mengalami gejala serupa.
“Almarhum ini terinformasi baru masuk RS Kandouw pada tanggal 28 belum lama ini. Dia sudah lama mengindap penyakit dalam, antarnya Asma dan Sakit Perut. Pihak RS mentapkan pasien PDP oleh pihak RS sebagaimana ketentuan protap yang beresiko tinggi. Jadi belum ada hasil SWAB dari Lab,” ungkap Eyang sapaan akrab Bupati oleh rakyatnya.
Disis lain, Eyang turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditiggalkan. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan dan kesbaraan dalam mengahadapi ujian.
“Saya atas nama Pemerintah, Rakyat Boltim dan atas nama Pribadi mengucapkan turut berduka atas meninggalnya Almarhum. Semogah di ampuni segala dosanya dan diberi tempat yang baik oleh Allah SWT, dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini,” ucapnya.
Ia pun menghimbau kepada Rakyat Boltim untuk selalu mengutamakan protokol kesehatan. Mengenai kabar duka ini, ia berharap seluruh Rakyat Boltim memberi motivasi kepada keluarga yang berduka dan menghindari stigma berkaitan dengan massa Covid-19 sekarang.
“Demikian juga saya himbau kepada seluruh warga Boltim untuk memberi motifasi kepada keluarga yang berduka, serta hindari stigma negatif berkaitan dengan Covid19 atau Korona. Ini bukan aib atau hal yang memalukan, namun harus kita lebih waspada atas penyebarannya yang semakin masif,” imbuh Eyang.
Menurutnya, dengan selalu menjaga kebersihan, cuci tangan dengan sabun, berdiam diri di rumah kurangi aktifitas di luar rumah jika tidak penting, dan selalu gunakan masker jika di luar rumah, serta sering minum air hangat dan menjaga ketahanan tubuh untuk kesehatan bersama. “Pada prinsipnya saya harapkan agar rakyat Boltim tingkatkan kedisiplinan, demi kebaikan kita semua,” tuturnya jelas. (Ryan)