LiputanBMR.com, BOLTIM – Hasil rapat Pemerintah Daerah (Pemda) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terkait Ibadha Taraweh Ramadhan 1441 Hijriah, menghasilkan pertimbangan lewat keputusan Bupati yang menyesuaikan dengan edaran Kementrisn Agama sebagaimana fatwa MUI untuk membatasi sholat berjamaah akibat pandemi Covid-19.
Bupati Sehan Landjar, SH yang tengah memimpin rapat bersama pihak Kemenag, unsur MUI, Muhamadiyah, NU, Dewan Mesjid dan Kemenag Boltim serta jajaran Sekertariat Daerah (Setda) Boltim, Kamis (23/04) Sore, memutuskan untuk belum menjalankan tarawih berjamaah selama satu pekan.
Hal ini disikapinya mengingat, Daerah yang berdekatan dengan Boltim yaitu Kotamobagu telah diumumkan secara resmi oleh pihak Kesehatan Kotamobagu bahwa sudah 5 pasien positif terpapar lewat hasil test SWAB.
Menurutnya dalam keberlangsungan rapat tersebut, Ia memutuskan pelaksanaan sholat tarawih di masjid pada Bulan Ramadhan dilakukan dirumah sambil menunggu perkembangan.
“Tadinya saya berkeinginan besar sholat taraweh di jalankan seperti biasanya. Namun tidak menutup kemungkinan, tiba – tiba saya mendengar adanya positif lima orang terpapar virus di Kotamobagu. Keputusan yang saya ambil mengingat, Kotamobagu daerah yang begitu dekat interaksi dengan kami disini,” jelasnya.
Berdasarkan pertimbangan penuh kata Bupati, dalam rapat diputuskan agar masyaakat dibatasi melakukan sholat berjamaah di masjid dan dikerjakan dirumah termasuk sholat fardu dan jumat.
“Saya Bupati yang akan mempertahankan masjid untuk boleh digunakan sholat di Bulan Ramadhan. Dan itu saya bisa lakukan asalkan boltim belum terindikasi tertular. Akan tetapi, kabar dari Kotamobagu sangat mengkhawatirkan. Kotamobagu itu seperti teras dari Boltim, sebab begitu dekat interaksi. Saya mempertimbangakan tiga atau sampai tujuh hari kedepan seperti apa perkembanganya,” terang Bupati.
Dengan demikian Bupati menegaskan, Tim Gugus Tugas Terdepan untuk lebih serius memperhatikan kondisi saat ini, terutama disetiap Post jaga perbatasan daerah.
“Setiap post jaga lebih memperketat jalur keluar masuk Boltim. Baik itu yang keluar dan masuk Boltim. Lebih memperjelas alamat dan KTP apalagi dia dari daerah zona merah. Saya tegaskan kembali, mari kita lawan Covid-19,” tegasnya mengakhiri wawancara. (R)