LiputanBMR.com, Bolmong – Menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Bupati Bolaang Mongondow Dra Hj Yasti Soeprejo Makoagow berperan aktif dalam wacana sinergitas pembangunan dan kemajuan daerah kedepan nanti.
Terlihat pada pertemuan silaturahmi bersama tokoh adat dan masyarakat se-Bolaang Mongondow Raya (BMR), yang di gelar di D’Talaga Resto siang tadi (18/10/2020).
Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang disampaikan Bupati, termasuk yang menjadi pembahasan yang menarik adalah Kawasan Industry Mongondow (Kimong). selain itu, proses pembangunan Infrastruktur dan Subrastruktur di Bolaang Mongondow Raya untuk jangka panjang.
Tidak hanya itu bupati pun berpesan, “jangan sampai salah memilih pemimpin pada Pilgub nanti, tentunya dengan melihat dari track record dan kemampuan jaringan dari pusat sampai daerah, sehingga bisa terwujudnya pembangunan yang berkesinambungan,
Dialog yang berlangsung ber jam-jam tersubut, berjalan dengan sangat baik terlihat dari sambutan dari tokoh adat dan tokoh masyarakat yang bersepakat dengan pemikiran Bupati untuk kemajuan daerah.
Salah satu tokoh adat dan masyarakat yang hadir Chairun Mokoginta, memandang dampak dari kehadiran Kimong sangat baik untuk daerah, “Yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan tadi adalah pembagunan Kawasan Industri Mongondow (Kimong) yang menelan biaya diatas 100 T. Proyek raksasa ini akan menyerap tenaga kerja kurang lebih 32 ribu tenaga kerja dan 90% adalah putra daerah.”
Tambahnya,” dengan banyaknya terserap tenaga kerja maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Dibahas juga berbagai pembangunan lainya. Kimong bisa di bangun di Bolaang Mongondow atas perjuangan Bapak Olly Dondokambey (Gubernur Sulut) dan ibu Yasty Suprejo Mokoagow (Bupati Bolmong),” Jelas chairun.
Selain itu Ati Ginoga juga bersepakat dengan apa yang menjadi dialog siang tadi, “saya sangat sepakat dengan apa yang kita bicarakan dengan bupati soal pembangunan daerah, ini sangat penting untuk kita semua, sederhananya, kalau ingin membangun daerah tentunya harus ada jaringan dan konsep pembangunan yang jelas,” ungkap Ginoga.
Pertemuan silatulahmi terbatas ini,telah mengikuti standar protokol covid 19.
(**)