LIPUTANBMR.COM, BOLMUT – Setelah viral di media sosial facebook beberapa hari lalu, perempuan berinisial IP, asal Desa Bohabak yang dituduh berbuat mesum dengan Sangadi (Kepala Desa, red) Saleo 1 inisial SJ, kini angkat bicara dan menjelaskan kejadian sebenarnya.
Hal ini buntut atas viralnya video berdurasi 2 menit 9 detik beserta foto yang diunggah salah satu akun Facebook. Diketahui, video tersebut memperlihatkan sejumlah orang yang menarik tubuh SJ yang dituduh berbuat mesum dengan IP, di salah satu Hotel daerah Inobonto.
Sontak video tersebut ramai dan menjadi perbincangan netizen. Banyak kalangan yang membenarkan, tak kurang juga yang meragukan tuduhan dalam video tersebut. Pasalnya, IP dan SJ ditemukan dalam keadaan berbusana, lengkap dengan helm dikepala.
Saat dikonfirmasi oleh awak media pada Jumat, (22/10/2021), IP mengatakan jika, kejadian tersebut memang terjadi seperti yang ada di video. Namun menurutnya, kronologi sebenarnya tidak seperti yang dituliskan dalam caption di postingan tersebut.
“Itu memang kami, tapi kronologi yang sebenarnya bukan seperti itu. Dalam video itu kami difitnah kedapatan berduaan dalam kamar hotel. Namun, faktanya kami memakai pakaian lengkap dengan helm”, ungkapnya, yang diwawancarai via telepon.
Dia pun menjelaskan, kejadian sebenarnya adalah dirinya hendak meminta pertolongan ke SJ yang merupakan keluarganya dekatnya.
“Jadi waktu itu saya mau pulang ke Bolmut. Saya pun minta tolong ke SJ, untuk dijemput dan pulang sama-sama ke Bolmut, Karena saya takut bawa motor sendiri melewati daerah Labuang Uki, makanya karena saya menganggap SJ adalah keluarga, jadi saya memintanya untuk bawa motor”, terangnya
Menurutnya, sekitar pukul 13.00 wita, dirinya masih berada di Sekolah yang hendak membuat tugas laporan.
“Pukul 14.00 wita, saya menghubungi pak Sangadi, agar mencari tempat berteduh, karena cuaca cukup panas. Jadi, Sangadi langsung berteduh dan mungkin istirahat sejenak di hotel. Nah, pukul 14:20 wita, saya tiba ditempat itu. Saya sudah mau panggil Sangadi untuk balik ke Bolmut, tapi karena menjelang sholat Ashar. Sangadi mau sholat dulu baru berangkat”, tuturnya.
Lebih lanjut, usai SJ melaksanakan sholat Ashar, mereka bersiap meninggalkan hotel untuk menuju Bolmut.
“Pemilik hotel melihat langsung kalau kami belum lama masuk hotel, dan setelah Sangadi sholat, kami bersiap untuk pergi. Saat mendekati tempat parkir, tiba-tiba keluarga suami saya datang dan langsung menyergap, serta menuduh kami telah berjam-jam di dalam kamar hotel. Padahal, helm saya pun tidak sempat dibuka karena hanya menunggu sangadi selesai sholat”,
Jelasnya lagi, pihak keluarga sang suami IP langsung menarik SJ dan sempat memukulnya.
“Tanpa basa-basi, mereka langsung main hakim, dengan memukul sangadi. Sontak saya langsung membela, karena saya yang bertanggung jawab telah meminta tolong ke Sangadi untuk dijemput”, ujarnya
Saat ditanya apakah akan membuat laporan balik pada kasus pencemaran nama baik, IP mengatakan akan menyelesaikan masalah tersebut dulu.
“Kalau pemukulan itu, sudah dilaporkan. Nah, saksi ada saya dan pemilik hotel, dan hari ini pihak hotel mau memberi keterangan di Polsek Inobonto”, jelasnya. [CnD]